Ibu Eva Rahmayani Guru
Madrasah Ibtidaiyah Madinatussalam Medan ini membuat gebrakan baru ketika
melakukan praktek mengajar Penerapan Pembelajaran Aktif Kreatif Menyenangkan
“PAKEM” yang dilaksanakan oleh USAID PRIORITAS Sumatera Utara Pada tanggal 19
Okotober 2013.
Kita tentu masih ingat
ketika menempuh pendidikan di sekolah dasar dulu, kita selalu disuguhkan
belajar mengenal huruf dan menulis dengan jargon “ini Ibu Budi, ini Bapak Budi”.
Siswa Memilih Kartu Huruf |
Atau gurunya sudah
menganggap siswa kelas 1 semua sudah pandai membaca dan langsung babat habis
dengan menyuruh kita mengeja huruf-huruf dengan pengalan-pengalan kata misalnya:
ma-kan, ti-dur, Ka-la-h. Ada juga guru yang menganggap bahwa semua siswa tidak
pandai membaca dengan mengajari anak menulis huruf a, b, c ,d dan seterusnya.
Atau mengulang mengeja huruf-huruf dan bahkan ada yang menghafalnya. Ini tentu
menghilangkan pembelajaran tingkat Sekolah Dasar yang harus konkret, artinya
harus nyata, dapat dilihat dan dirasakan oleh peserta didik.
Apa yang dilakukan Ibu
Eva Rahmayani tentunya sebuah inovasi yang sangat baik, buat oase pendidikan
kita sekarang haus akan figur-figur guru seperti beliau. Pengenalan huruf yang
dilakukan ibu Eva yaitu dengan tema “Diri Sendiri” Ibu Eva membuat gambar
bagian-bagian tubuh dan menuliskan namanya. Kemudian Ibu Eva membuat lagi
potongan-potongan huruf bagian tubuh tersebut menjadi satu bagian-bagian kecil
yang berisi huruf 1 huruf. Selanjutnya siswa diminta untuk memberi nama
bagian-bagian tubuh tesebut dengan memilih huruf-huruf yang sudah di tulis dan
diletakkan dimeja. Siswa tinggal memilih dan melekatkannya.
Siswa Melekatkan Kartu Huruf di Papan Tulis |
Apa yang terjadi di kelas
Ibu Eva?
Tentu itu pertanyaan
yang mencuat selanjutnya, dari pengamatan yang saya lakukan kelas menjadi
semarak, meriah ribut. Wah sangat-sangat menggembirakan.
Pertanyaan berikutnya
kenapa ribut dibiarkan?.
Tentu sekolah dasar
harus ribut, kalau tidak ribut itu namanya sekolah para orang dewasa, tapi
sebagai guru SD bagaimana kita mengelola ribut anak-anak menjadi ribut yang
bernilai belajar, bernilai motivasi dan antusias. Dengan semangat yang
dilakukan oleh ibu Eva, 2 jam mengajar pun lewat dengan pengalaman yang
mengasikkan dan atuasias yang tak terlupakan oleh siswa-siswi SDN 101775
Sampali.
Menurut Ibu Eva Rahmayani,
menggunakan media kartu-kartu huruf awalnya sempat ragu, apakah siswa mau
disuruh ke depan, apakah siswa mengenal huruf yang akan dipilih, banyak
pertanyaan yang berkecamuk. Namun, niat yang tulus dan usaha yang maksimal
terbayar sudah dengan bangga Ibu Eva mengatakan hasil Mengajar hari ini.
“ Alhamdullillah
sukses.
“ anak-anak yang saya
ajar, saya tidak menyangka sangat antusias
“malah mereka berebut
untuk memilih huruf-huruf untuk ditempelkan”
Sekarang tidak tidak
ada lagi belajar mengenal huruf dan membaca dengan cari ini budi, ini ibu budi
dan ini bapak budi, tidak ada lagi belajar membaca mengeja memenggal kata.
Kita tidak akan temukan
lagi siswa yang dipanggil ke depan dia tidak mau atau tidak berani, jika kita
membuat inovasi dan masuk kedunia mereka yang indah yaitu dunia anak-anak
“dunia bermain”.
Diliput Oleh: Halim
Simatupang
No comments:
Post a Comment
Kritik dan Saran