Tuesday, October 22, 2013

KOMPETISI MERAIH YANG TERBAIK DENGAN KERJA KELOMPOK


Kalau kita mendegar kata kompetisi tentu sebuah perhelatan olah raga : main bola, balap mobil atau hal yang berbau negatif. Kompetisi terkadang membuat orang menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan. Tapi tidak itu yang terjadi di kelas 4  SDN 101775 Sampali.

Jadi kompetisi apa? Kompetisi menjadi siswa terbaik dengan kerja kelompok yang rancang oleh guru-guru praktek pembelajaran aktif kreatif dan menyenangkan “PAKEM” Usaid Prioritas Sumatera Utara tanggal 19 Oktober 2013. Pembelajaran IPA hari itu berbeda dari biasanya, posisi duduk yang biasanya berbaris sejajar diubah oleh para guru yang akan berpraktek dengan membentuk kelompok-kelompok kecil dengan menggabungkan 2 meja. Para siswa pun mulai riuh dengan suara-suara kebingungan ‘kesan pertama yang begitu berbeda tentunya” kemudian sang guru memanjangkan medianya mengolongkan hewan berdasarkan makanannya di papan tulis. Dan melekatkan lembar kerja disebelahnya.

Guru Membuka Jawaban
Kemudian siswa diminta untuk memilih hewan dari gambar di depan dan menuliskannya di kertas Post-it yang beraneka warna, termasuk hewan pemakan apakah dia, Pemakan tumbuhan, pemakan hewan, pemakan hewan dan tumbuhan atau  pemakan insekta?, para siswa pun antusias untuk menuliskan nama-nama hewan yang mereka liat di gambar dan menuliskan di kerta Post-it dan melekatkannya di lembar kerja di papan tulis.

Tebak Menebak Yang Membuat Penasaran
Selanjutnya setelah semua hewan tercatat, semua guru meminta siswa menebak hewan pemakan tumbuhan disebut apa ?...Kelompok siswa mulai berdiskusi dan memikirkan jawaban, setiap kelompok diberi kesempatan untuk menebak apakah nama hewan yang telah mereka lengketkan tadi termasuk kelompok herbivora, karnivora, omnivora atau insectivora? Setiap kelompok sangat antusias berdiskusi. Jika ada kelompok yang menjawab benar dari pertanyaan maka guru akan membuka lembar jawaban.

Kompetisi yang Efektif dan Sportif

Kompetisi pemanasan sudah dimulai tadi dalam penentuan nama hewan pemakan tumbuhan termasuk herbivora dll. Kompetisi kedua membuat pertarungan kelompok makin memanas, yang membuat saya terkagum mengamatinya adalah kompetisi yang dilakukan anak-anak ini sangat sportif jauh dari hal-hal curang yang sering kita lihat di lingkungan orang dewasa. Dalam hati inilah calon-calon penjaga sportivitas negara kita. Amin.
Berdiskusi Sebelum Mengelompokkan

Guru kreatif membagikan foto-foto hewan dari berbagai jenis dan memberi lembar kerja bagi setiap kelompok. Kemudian guru menugaskan setiap kelompok untuk berkompetisi untuk mengelompokkan semua hewan dan menggolongkan jenis makanannya. Kompetisi berjalan sangat efektif dimana tiap-tiap kelompok memunculkan ide-ide baru diluar dugaan saya sebagai pengamat. Ada kelompok yang memunculkan pemimpin kelompok, yang secara tiba-tiba membagi tugas teman-temannya. Ada yang setiap anggotanya punya inisiatif masing-masing terhadap tugas yang mereka lakukan ada kelompok yang semberautan melakukan kerja kelompok walaupun masih dalam tataran sportivitas. Dan yang paling membangkan ada kelompok yang berdiskusi terlebih dahulu memilah hewan dulu kemudian melekatkanya dilembar kerja. Sebuah variasi dan keanekaragaman ide dan perbedaan yang sangat indah ditampilkan anak-anak SDN 101775 Sampali, begitu polos dan bersahaja.

Antusias yang Harus Dijaga
Kompetisi tersebut di tutup manis oleh sang guru dengan memajang hasil karya setiap kelompok di depan kelas. Kemudian setiap kelompok diminta untuk mengoreksi pekerjaan kelompok lain. Mereka sangat antusias memberikan masukan terhadap lembar kerja kelompok lain, kelompok yang diberikan masukkan juga tidak kalah antusiasnya memberikan argumen kenapa hewan-hewan tersebut dikelompokkan kekatagori tersebut, sebuah permainan peran yang sempurna.


Sesi wawancara yang saya lakukan terhadap guru setelah hasil praktek adalah:

H                      : Bagaimana perasaan ibu setelah menerapkan pembelajaran “PAKEM” ?

Guru                 : Begitu lelah Pak “dengan senyum simpul”

H                      : Lelah, apa yang ibu rasakan?

Guru                :  Baru kali ini saya menemukan siswa yang antusias belajar, semangat.
                          Benar dan salah jawaban siswa belakangan, tugas guru Lah yang meluruskannya

H                     :  Lelah ibu terbayar kalau begitu !

Guru            : pasti iya Pak, sempat khawatir apakah pembelajaran ini akan berhasil, apakah siswa merespon atau tidak. Tapi belajar 2 jam tadi tidak terasa, saya berasa jadi guru yang sebenarnya.

H                     : jadi selama ini belum jadi guru sebenarnya dong Buk?

Guru                : hahahahahah (tertawa lebar), kalau dulu ya ceramah, kasih tugas di nilai itu ajak Pak

H                     : hahahah “Ketawa juga” Bener-benar

Dan hari itu praktek dikelas 4 SDN 101775 Sampali, di tutup dengan momen termanis yang sayang dengar, ibu-ibu panggil anak-anak, iya jawab sang ibu guru dengan lembut. Kapan ibu mengajar lagi. Ibu guru itu memegang kepala beberapa anak dan senyum haru dan berlalu pergi. Apa yang paling indah saat kita menjadi seorang guru ialah Ketika kehadiran kita mereka rindukan itulah sejatinya :guru profesional”.



Disarikan oleh: halim simatupang

No comments:

Post a Comment

Kritik dan Saran